BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi harus ditanggapi secara positif, karena kesenjangan yang terjadi penyebab terbukanya “mata kita” terhadap perkembangan dunia. Di era globalisasi informasi yang diperoleh dari belahan dunia lain dapat diketahui dalam waktu singkat.
Salah satu kepedulian sekolah menengah kejuaruan (SMK) Negeri 1 Pariaman terhadap kesejagatan yang telah ditanda tangani oleh negara indonesia dalam kesepakatan pasar bebas ASEAN dan AFTA adalah mempersiapkan peserta didik sebagai tenaga kerja yang berguna. Kesiapan ini selain diperoleh dari proses pembelajaran di sekolah, juga diperdapat dari pengalaman praktik kerja industry (Prakerin) dari dunia usaha dan industry (DU/DI). Pengalaman DU/DI menjadi sangat penting artinya karena pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah terimplementasi secara nyata di dunia kerja
Pelaksaan prakerin sudah tentu melibatkan Dunia Usaha dan Dunia Indusri, sebagai tempat berlangsungnya interaksi antara pembelajaran teori dan praktek. Oleh sebab itu, perlu dibuat panduan yang saling menunjang antara siswa, guru pembimbing, dan pihak DU/DI. Dan adanya buku kegiatan praktik kerja industry ini dapat diselenggarakannya prakerindengan efektif, efisien, dan tepat sasaran.
B. Tujuan Prakerin
Penyelenggaraan Prakerin dengan model Pendidikan System Ganda(PSG) bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta didik menguasai kompetensi keahlian produktif berstandar dunia usaha/ dunia industry, menginternalisasi sikap, nilai dan budaya industry yang berorientasi kepada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewira usahaan (entrepreneur), serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetitif.
C. Manfaat Prakerin
Kegiatan prakerin merupakan kegiatan kurikuler yang harus diikuti oleh setiap siswa SMK sebagai wahana untuk memantapkan perolehan materi pembelajaran di sekolah dengan aplikasinya di dunia nyata yakni dunia usaha/ dunia industry. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendalami dan menghayati kemampuan hasil tersebut dalam situasi dan kondisi kerja yang sebenarnya. Prakerin dilaksanakan untuk memenuhi tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui prakerin diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Siswa yang melaksanakan prakerin tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industry.
Tanpa diadakannya prakerin ini kita (pihak sekolah) tidak dapat terjun langsung kedunia industry karena belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja yang sesungguhnya. Selain itu perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang professional dan mana tenaga kerja yang belum professional. Oleh karena itu pemerintah melalui kemendikbud mengharuskan pihak sekolah melakukan prakerin karena dapat menguntungkan pihak yang melaksanakannya.
D. Profil dunia usaha/dunia industry (DU/DI), (jelaskan sejarah, visi dan misi, dan kegitan DU/DI, alamat DU/Di, dll)
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN DI DU/DI
A. Kegiatan umum
- Pukul 08.00 masuk kerja
- Pukul 12.00 – 13.00 istirahat
- 13. 00 – 16.30 jam kerja normal dan pekerjaan mengambil absen
- 16.30 – 18.00 jam lembur dan jam menekan absen
B. Kegiatan khusus
1. Melakukan pemasangan pembesian lantai beton bertulang
a. Alat dan bahan
Alat :
- Kunci pembengkok besi, (kunci 10,14,16)
- Greget
- Meteran
- Mesin grinda tangan
Bahan
- Kawat benzoat (pengikat)
- Besi D 16, D 14, dan ø 10
- Kapur besi
b. Langkah kerja
ü Pertama melakukan pemasangan bekisting-bekisting balok, bagian bawah. Fungsinya intuk mempermudah pekerja dalam pemasangan pembesian balok.
ü Setelah itu mulai pemasangan pembesian balok beton dengan ukuran balok 20 X 40 dengan menggunakan
Tp 6 D 16, Tb ø 10 – 10 pada tumpuan ( ¼ bentangan)
ø 10 – 15 pada bentangan
ü Balok dipasang dengan jarak as ke as 500 cm,
ü Diantara Tp 6 D 16 dipasang besi eksra diantara-antara tulang pokok dengan besi 6 D 14 – 5 cm
ü Merangkai balok-balok dengan baik dengan begel ø 10 dengan kawat pengikat
ü Setelah selesai diatara as ke as balok tadi (pada jarak 2,5 m) dipasang balok anak fungsinya untuk menambah kekuatan lantai beton dari perlengkungan dengan menggunakan Tp 4 D 14, Tb 6 D 14 – 5 cm
ü Setelah balok-balok terpasang dengan baik dan sesuai dengan gambar bestek, lanjutkan pemasangan bekisting balok dan bekisting lantai dengan di bagian atas menggunakan triplek, dengan ukuran 0,5 cm dan untuk gelagar acuan menggunakan reng 4/6.
ü Setelah pemasangan begisting finish lantai begisting dilapisi atau di oles dengan oli yang dicampur dengan solar hingga merata
ü Setelah itu dilanjutkan pembesian lantai dengan menggunakan besi ø 10 – 10 yang di selang selingkan sehingga membentuk kotak-kotak persegi dengan sesi 10 X 10 cm, dan semunya di ikat hingga merata
ü Setelah pengikatan selesai bagian bawah besi itu dipasang beton tahu untuk mengatur jarak selimut beton (a).
ü Dan diatasnya dipasang lagi besi seperti diatas sehingga menjadi dua lapis diantara lapisan besi itu dipasang besi cakar ayam, fungsinya supaya pembesian tdak melengket dan sebagai pengatur jarak tebal pembesian itu, tebalnya setelah finish adalah 10 cm.
ü Setelah pembesian tepasang dengan baik dan dikontrol oleh pengawas, semua sampah-sampah yang ada diatas bekisting di bersihkan, lantai siap untuk di cor
ü Pengecoran dilakukan dengan mobil molen, dengan perbandingan 1:2:3 dengan semen tipe 1 dan kekuatan beton K 450, pada saat pengecoran bagian balok-balok dan lantai yang telah disirami coran beton dicolok-colok dengan mesin penggetar supaya semua bagian lantai tercor dengan merata
ü Setelah semua telah dicor dan dirarakan pengecoran lantai selesai dan pekerjaan lantai beton bertulang telah finish.
2. Melakukan pekerjaan plesteran dinding ½ bata
a. Alat dan bahan
Alat :
- Cetok semen
- Jidad (rol plesteran)
- Busa
- Meteran
- Unting-unting
- Slang air
Bahan :
- Semen
- Pasir
- Air
b. Langkah kerja
· Pertama-tama kita memasang paku pada bagia bawah dinding bata untuk tempat pemasangan benang
· Benang dipasang dengan jarak ± 2 cm dari dinding bata dan bentangan sepanjang dinding yang akan diplester.
· Setelah itu dipasang unting-unting dari bagian paling atas pasangan bata dan di ukur jarak benang bagian bawah dengan benang unting –unting
· Setelah itu dibagian atas dinding dipasang juga benang dan dibentangkan juga sepanjang dinding, jarak benang dengan dinding tergantung dengan mengikuti jarak benang dengan unting – unting ke benang bagian bawah.
· Setelah benang – benang panjang itu terpasang pasang lagi benang dari atas ke bawah dengan jarak 1 m, fungsinya untuk kedataran pembuatan kepala plesteran (mal).
· Setelah semua benang terpasang pada benang yang berjarak – jarak 1 m itu dipasang paku 2 diatas 2 bawah sedater benang, fungsinya untuk kedataran kepala plesteran saat digosok-gosok dengan jidad (rol).
· Membuat kepala plesteran dengan adukan plesteran 1:4
· Setelah semua kepala plesteran siap mulailah memasang plesteran
· Saat melakukan plesteran pergelangan tangan harus lemas seperti pemain tenis
· Setelah plesteran menumpuk di dinding godok dengan rol hingga merata, dengan kepala plesteran tersebut, Begitu seterunya hingga selesai.
· Setelah semua diplester dan selanjutnya di aci halus dan pekerjaan plesteran telah finish.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan prakerin sangat bermanfaat bagi siswa/siswi khusunya SMK N I Pariaman. Dengan adanya dengan adanya prakerin siswa dapat dituntut untuk mempunyai sikap mandiri dan mampu berintekrasi dengan orang lain sehingga siswa di harapkan dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi
2. Prakerin merupakan kegiatan praktek diluar jam sekolah yang bekerja sama dengan masyarakat dan instansi, sehingga siswa/siswi berlatih untuk mampu bergaul dan bekerjasama dengan masyarakat luar.
3. Prakerin dapat menunjang siswa untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan professional dalam bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional bahkan internasional. Dengan begitu siswa/siswi akan mempunyai sikap yang akan menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat mengamalkan apa yang telah diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari.
4.
B. Saran
Beberapa hal yang kami temukan dilapangan saat pelaksanan prakerin justru tidak kami lakukan saat mengikuti pelajaran di kela, terkait dengan ini kami ajukan beberapa saran antara lain :
1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada pengusaan keterampilan yang relefan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja dengan demikian kami peserta prakerin dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh secara maksimal.
2. Sekolah perlu penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa melakukan prakerin sehingga pada instansi yang dimaksud para siswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Demikianlah laporan prakeri ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembacanya dan khususnya peserta didik SMK N I Pariaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar